![]() |
| Observer mindset at work |
Kamu merasa lelah sampai burnout, bukan karena beban pekerjaan yang dikerjakan, tapi dengan orang-orang ditempat kerja kamu?
Ya, tempat kerja seringkali seperti itu dengan politik-politik kecil yang dimainkan para budak korporat. Seseorang akan lebih memilih lembur kerja semalaman dibandingkan harus berurusan dengan orang-orang di tempat kerja yang penuh drama. Tapi, karena kita sama-sama cari uang di tempat yang sama, mau gak mau harus berurusan dengan orang-orang itu.
Gimana caranya supaya tidak ikut terhisap ke dalam pusaran arus drama? Ada satu cara yaitu dengan mengalihkan mindset kita menjadi seorang “Observer” atau pengamat.
Saat mindset kita dalam mode “Observer”, kita tidak lagi tenggelam dalam reaksi atau emosi milik orang lain. Kita hadir, tidak mengasingkan diri, tetapi kita menjaga jarak yang sehat dengan drama-drama itu. Bayangkan seperti menonton film, dan kita duduk di bangku penonton. Bukan sebagai pemain di atas panggung.
Sebelum memasuki ruangan kantor atau saat situasi mulai tidak kondusif untukmu, bisikkan dalam hati:
“Aku di sini untuk mengamati, bukan bereaksi.”
Kalimat ini merupakan jangkar mental, yang saat kita lepaskan seketika mindset berpindah dari mode “emosional” ke mode “analisis”. Sehingga secara sadar, kita tidak terbawa ke dalam arus emosi dan drama yang dilemparkan teman kerja.
Amatilah bahasa tubuh teman kerja, nada bicara (tone of speech), dan cara berinteraksi mereka. Bayangkan kita sedang menyaksikan film dokumenter tentang perilaku manusia.
Saat seseorang mulai menebar benih-benih masalah pada kita, ubah respon emosional kita, menjadi rasa ingin tahu. Orang yang butuh validasi, attention seeker, seringkali hanya sedang butuh pengakuan bahwa mereka punya kuasa di atas kita. Dan tahu gak? Kesadaran kita tentang hal itu, otomatis membuat kita tenang. Istilahnya kita jadi tahu “kuncian” dia. Dan yang pasti, kita jadi paham bahwa ternyata ini bukan tentang kita.
Oke, selanjutnya, setiap kali kamu merasa emosi terpicu, tarik napas dalam-dalam sebelum menanggapi. Dalam jeda singkat itu, katakan pada diri sendiri: “Ini data, bukan ancaman.” Satu detik kesadaran itu bisa memutus siklus reaksi emosional yang biasanya bikin kita merasa lelah luar biasa saat pulang dari tempat kerja.
Dengan data yang kita peroleh dari hasil pengamatan itu, kalau sempat, buat catatan kecil, tentang apa saja yang mencoba memicu emosimu, pola seperti apa yang sering berulang, siapa saja yang tampaknya butuh banget validasi. Dengan ini, kamu jadi punya fakta yang objektif tentang orang-orang di sekitarmu. Dan itu sangat berharga.
Yang perlu selalu kita ingat adalah, pisahkan identitasmu dari semua drama-drama di tempat kerja. Kamu bukan tokoh pemain ekstra dalam drama mereka — kamu adalah seorang penonton yang bijak. Saat pulang, bayangkan kamu melepas peran itu seperti melepas jaket yang BERAT, lalu ucapkan pada diri sendiri,
“Pengamat, sign out!.” 😊
Lalu, kita kembali ke dunia sendiri — tempat di mana kedamaian, keluarga, dan dirimu yang sebenarnya menunggu. Bebas dari burnout dan kelelahan batin yang memakan kita dari dalam.
"Mengamati tanpa bereaksi adalah bentuk tertinggi dari kedewasaan emosional." - unonimous
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
#MindsetKerja #ToxicOffice #DramaKantor #SelfAwareness #EmotionalDetachment #WorkplaceMindfulness #JoornalMindset #MentalHealthAwareness #OfficeLife #MindsetShift

No comments:
Post a Comment