February 28, 2011

Motivasi Hari Senin

Sulit menerima kelebihan & kesuksesan orang lain adalah "miskin mental".
Selama kita memelihara terus "jiwa kerdil" itu,
sukses yang akan kita peroleh pun akan terbatas
!


- Andrie Wongso -

February 25, 2011

Rahasia Mencapai Sukses

Ketika saya bangun di pagi hari, saat masih di tempat tidur, saya bertanya pada diri sendiri :

"Apa sih rahasia untuk mencapai  sukses?"

Ternyata saya menemukan jawabannya pada kamar ini.....

  • AC bilang : Dingin (hati kita harus sabar).
  • Atap bilang : Tinggi (harus dengan semangat mencapai yg dicita2kan).
  • Jendela bilang : Mari kita lihat jauh ke depan (visioner).
  • Jam bilang : Setiap menit adalah harapan.
  • Kaca bilang : Sebelum bertindak dan berucap, lihatlah diri sendiri terlebih dahulu (introspeksi).
  • Kalender bilang : Bersyukurlah karena kita masih diberi waktu.
  • Pintu bilang : Ayo kita berusaha mencapai apa yg kita inginkan.

Dan jangan lupa...

  • Lantai  bilang : bersujudlah pada TUHAN-mu, Jaga hati dari rasa iri dan dengki, Jaga ucapan agar tidak menyakiti

**Sumber : Edaran

Empat Langkah Syukur Nikmat Allah SWT

Membaca kasih sayang Allah merupakan langkah awal mensyukuri nikmat-Nya. Untuk membuktikan bahwa seseorang telah melakukan syukur nikmat, paling tidak terdapat empat langkah yang harus dipenuhinya: 
  • Pertama, Mengekpresikan kegembiraan dengan kehadiran nikmat tersebut. 
  • Kedua, Mengapresiasikan rasa syukur atas nikmat tersebut dengan ungkapan lisan dalam bentuk pujian. 
  • Ketiga, membangun komitmen dengan memelihara dan memanfaatkan nikmat tersebut sesuai dengan kehendak Sang Pemberi nikmat. 

  • Keempat, Mengembangkan dan memberdayakannya agar melahirkan kenikmatan yang lebih besar di masa yang akan datang sesuai dengan janji Allah swt. dalam firman-Nya: “Jika kalian bersyukur maka akan Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu.” (Ibrahim: 7)
**Sumber : Edaran

February 24, 2011

Catatan Ahjumma - Ohh... Akun Jejaring Sosial

Tidak perlu berusaha menunjukkan siapa diri yang sebenarnya, semua akan mengalir dengan sendirinya. Akun jejaring sosial yang dianggap sebagai media pencitraan diri, menunjukkan diri sebagai karakter impian (atau mungkin bisa membuat akun super hero?). Yang paling mengenal diri adalah diri sendiri dan sahabat-sahabat dekat. Dengan mereka, "mungkin" malah akan tercipta jarak gara-gara jejaring sosial. Seperti kata orang, "jejaring sosial, mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat". Padahal, yang dekat itulah yang mencerminkan siapa diri kita. "Anda adalah teman anda" jika dekat dengan penjual parfum kita akan wangi parfum, dekat dengan penjual terasi ?  silakan jawab sendiri. 

Intinya adalah, bukan tentang parfum atau terasi, tetapi adalah bagaimana kita memanfaatkan akun jejaring sosial agar tetap dekat dengan sahabat yang sudah dekat, mendekatkan yang belum dekat, tanpa merubah citra diri menjadi "Orang lain". Mendapatkan kabar "up to date" dari keluarga tersayang, dan handai taulan, berbagi hobi, informasi, dan menyalurkan bakat bisnis online :D... (tetap semangat, temans!)

- Ahjumma -

February 21, 2011

Bukit Senggigi - Lombok (Nusa Tenggara Barat)

Membeli oleh-oleh dodol rumput laut atau istilah inggris nya mungkin "Seaweed Tuffies" di Show room pabrik PT Phoenix, tidak perlu khawatir jika membelinya di toko souvenir khusus Pheonix di tempat lain, karena ternyata harganya sama, hanya bedanya kita harus membayar packing (khusus ukuran tertentu) di toko souvenir sebesar Rp. 7.500,-




"After dinner", Jam 10 malam, masih sempat "mejeng" di depan hotel bersama Miss Purple dan Bu Nell

Dalam waktu yang sangat singkat, kami betemu dengan beberapa pedagang mutiara yang "lembur" di jembatan bukit, meskipun angin berhembus kencang, mereka tetap bertahan hingga malam menjelang.. dan jangan salah.. harganya "dibanting!".. tapi harus hati-hati dengan kualitas barangnya karena hanya diterangi lampu secukupnya. Saya sendiri hanya melihat2 saja, dan lebih memilih Jl. Sultan Kaharudin untuk membeli oleh2.
Jika ingin membeli mutiara dengan kualitas yang baik, boleh mengunjungi daerah Jl. Sultan Kaharuddin, Sekarbela Karang Pule - Mataram Lombok - NTB. Di tempat ini, banyak toko-toko yang menjual aneka perhiasan mutiara dan anda akan dibantu penjualnya untuk memilih berbagai jenis mutiara sesuai keinginan.


Terima kasih kepada Bu Nell, yang telah menyumbangkan fotonya untuk saya posting disini.. tempat yang indah.. Bukit Sengigi di waktu senja, meskipun mendung..

Sunset di Bukit Senggigi - Lombok (berapa derajat yah ? )

Furniture Khas Mataram

February 15, 2011

Maulid Nabi Muhammad SAW

ǝ̩llâhúmmâ Śhâlli 'âlªª ♏úhâmmâϑ Ψâ ªªli ♏úhâmmâϑ Ψâ 'âjjil fârâjâ  ªªli ♏úhâmmâϑ

آللّهُمَ صَلّیۓِ ۈسَلّمْ عَلۓِ سَيّدنَآ مُحَمّدْ

Inbox : Kisah Nabi Muhammad SAW dan Pengemis Buta

Alkisah, dipasar Madinah ada seorang pengemis buta yang selalu berkata kepada tiap orang didekatnya,
"Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, ia itu orang gila, ia itu pembohong, ia itu penyihir."
Namun, tiap pagi Nabi SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, & sambil diam Nabi SAW menyuapkan makanan, sdgkan pengemis itu tidak tahu bahwa yang menyuapinya itu adalah Nabi SAW. Hal ini dilakukan beliau tiap hari sampai wafat.
Suatu hari, Abubakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA yang juga isteri Nabi SAW, beliau bertanya kepada anaknya itu, 
"Anakku, adakah kebiasaan Nabi yang belum aku kerjakan?"
Aisyah menjawab, 
"Wahai ayah, engkau adalah ahli sunnah & hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum dilakukan kecuali 1 saja."
"Apa Itu?" tanya Abubakar.
"Tiap pagi Nabi SAW pergi ke ujung pasar membawakan makanan untuk seorang pengemis buta yang ada di sana," kata Aisyah.
Esoknya Abubakar pergi ke pasar membawa makanan untuk pengemis itu. Ketika mulai menyuapi, si pengemis itu marah sambil menghardik, 
"Siapakah kamu?"
Abubakar menjawab, "Aku orang yang biasa mendatangi engkau."
"Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku," bantah si pengemis. "Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang & mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi lebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut," lanjut pengemis itu.
Abubakar pun berlinangan air matanya, ia berkata kepada pengemis itu, 
"Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad SAW."
Pengemis itu pun terkejut & menangis, ia berkata, "Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghina & memfitnahnya, ia tidak pernah marah sedikitpun, ia tetap mendatangiku dengan membawa makanan tiap pagi, ia begitu mulia.... "
Akhirnya pengemis yahudi buta itu bersyahadat & menjadi muslim.


 آللّهُمَ صَلّیۓِ ۈسَلّمْ عل سَيّدنَآ مُحَمّدْ

February 10, 2011

Renungan : "Aku Takut Kau Tersesat..."

Konon di Jepang pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan, mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan anak2nya.
Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan, karena si ibu telah lumpuh dan mulai pikun. Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya tersebut. Si ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya dan mematahkannya  kemudian menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui.
Sesampai di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia juga tidak menyangka sanggup melakukan perbuatan ini.
Justru si ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata 

"Anakku, aku sangat menyayangimu. Dari kau kecil sampai dewasa aku selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi aku sudah menandai sepanjang jalan yang kita lewati dengan ranting2 kayu. Aku takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah."

Setelah mendengar kata2 tersebut, si anak menangis dengan sangat keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si ibu pulang kerumah. Pemuda tersebut akhirnya merawat ibu yang sangat mengasihinya sampai si ibu meninggal.
Pesan moral: orang tua bukan barang rongsokkan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tdk berdaya. Menitipkan mereka di panti jompo, dan hanya mengunjungi jika sempat tidak jauh lebih mulia dibanding membuang mereka dihutan dan membiarkan mereka meninggal dalam kesendirian merindukan perhatian dan kasih sayang orang-orang yang mereka kasihi.

**Sumber : Edaran

Latest Post

Bridesmaid: Ekspektasi vs. Realita, Mengapa Terkadang Tidak Sesuai?

Bridesmaid: Ekspektasi vs. Realita, Mengapa Terkadang Tidak Sesuai? Pernikahan adalah momen paling berharga dalam kehidupan,  Tetapi terkada...