Showing posts with label Keluarga. Show all posts
Showing posts with label Keluarga. Show all posts

August 11, 2023

Bridesmaid: Tugasnya apa sih?

Bridesmaid: Tugasnya apa sih?

Gimana kalo sikap bridesmaid tidak sesuai ekspektasi? Apa sebabnya?
Pernikahan adalah momen paling berharga dalam kehidupan, Tetapi terkadang ekspektasi Sang Pengantin tentang peran bridesmaid dapat mengalami benturan dengan realitas. Seperti bunga yang berkilau di pernikahan, peran bridesmaid juga memiliki harapan yang tinggi. Namun, kadang kala, apa yang kita bayangkan sebagai peran ideal bridesmaid tidak selalu berjalan sesuai rencana. Tidak jarang muncul pertanyaan: "Gimana kalo sikap bridesmaid tidak sesuai ekspektasi? Apa sebabnya?"😨

Terkadang, sikap bridesmaid tidak sesuai dengan ekspektasi karena berbagai alasan. Beberapa kemungkinan sebabnya meliputi:

1. Kurang Keterampilan Komunikasi: 

Bridesmaid yang tidak berkomunikasi dengan baik dengan pengantin atau dengan anggota tim pernikahan lainnya dapat menyebabkan kebingungan atau kurangnya koordinasi dalam persiapan pernikahan. Ketika tidak ada komunikasi yang baik, tugas-tugas mungkin terlupakan atau tidak dijalankan dengan baik.

2. Kurangnya Keterlibatan: 

Beberapa bridesmaid mungkin tidak terlalu terlibat dalam persiapan pernikahan karena mereka sibuk dengan urusan pribadi atau kurangnya minat terhadap detail-detail pernikahan. Ini bisa mengganggu koordinasi dan menyebabkan beban lebih besar pada bridesmaid lainnya.

3. Perbedaan Ekspektasi: 

Mungkin ada perbedaan ekspektasi antara pengantin dan bridesmaid mengenai apa yang diharapkan dari peran bridesmaid. Pengantin mungkin mengharapkan bantuan yang lebih aktif atau kreatif, sementara bridesmaid mungkin berpikir tugas mereka hanya terbatas pada mengenakan gaun dan berpose.

4. Ketidaksesuaian Jadwal: 

Bridesmaid yang memiliki jadwal yang sangat padat atau masalah pribadi yang mendesak mungkin memiliki kesulitan untuk mengikuti acara persiapan pernikahan. Ini bisa mempengaruhi partisipasi mereka dan mengakibatkan ketidaksesuaian dengan ekspektasi.

5. Perbedaan Prioritas: 

Bridesmaid mungkin memiliki prioritas hidup yang berbeda-beda, dan pernikahan mungkin tidak menjadi prioritas utama bagi mereka. Ini bisa mengakibatkan kurangnya komitmen atau energi yang diberikan pada persiapan pernikahan.

6. Konflik Personal: 

Terkadang, konflik personal atau masalah antara bridesmaid atau dengan anggota keluarga bisa menyebabkan ketegangan dalam tim pernikahan. Konflik seperti ini dapat mengganggu kerjasama dan membuat pengantin stres.

7. Ketidakpahaman Peran: 

Bridesmaid yang tidak sepenuhnya memahami peran mereka dalam persiapan pernikahan dan pada hari pernikahan mungkin tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka. Ini bisa mengakibatkan kekacauan dan ketidakpuasan.

=========================================================================

lalu apa yang selayaknya dilakukan seorang bridesmaid yang baik?

Menjadi bridesmaid yang baik melibatkan lebih dari sekadar memakai gaun cantik dan berpose di sekitar pengantin wanita. Ini adalah peran yang penting dalam membantu memastikan hari pernikahan berjalan dengan lancar, serta memberikan dukungan dan kebahagiaan kepada pengantin. Berikut adalah beberapa langkah untuk menjadi bridesmaid yang baik:

1. Sikapi dengan antusiasme: 

Tunjukkan antusiasme dan kebahagiaan Anda atas pernikahan sahabat Anda. Sambut peran bridesmaid dengan tulus.

2. Ketahui tugas Anda: 

Bicarakan dengan pengantin tentang tugas-tugas khusus yang Anda butuhkan untuk jalankan. Ini mungkin termasuk membantu dengan perencanaan pra-nikah, mengorganisir bachelorette party (acara perpisahan sebelum menikah), atau hal-hal lain yang pengantin perlukan.

3. Berikan dukungan emosional: 

Jadilah pendengar yang baik dan berikan dukungan kepada pengantin. Persiapan pernikahan bisa sangat menegangkan, jadi menjadi teman yang mendengarkan bisa sangat berarti.

4. Hormati keputusan pengantin: 

Terkadang Anda mungkin memiliki pendapat berbeda mengenai beberapa hal, seperti gaun atau dekorasi. Tetapi, yang paling penting adalah menghormati keputusan pengantin. Ini adalah hari mereka, dan pandangan mereka yang harus diutamakan.

5. Hadir pada semua acara terkait

Ikuti semua pertemuan, latihan, atau acara lain yang berhubungan dengan pernikahan, seperti pengambilan foto, latihan prosesi, dan acara resepsi. Ini akan membantu memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik.

6. Bantu menjaga suasana positif: 

Jaga suasana positif di sekitar pengantin dan seluruh tim pernikahan. Hindari drama yang tidak perlu dan cari cara untuk meredakan konflik jika ada.

7. Jadi pendukung: 

Siapkan diri Anda untuk membantu dengan apa pun yang diperlukan saat hari pernikahan, seperti merapikan gaun pengantin, membantu dengan detail dekorasi, atau memberikan dukungan emosional.

8. Patuhi jadwal dan instruksi: 

Pastikan Anda tiba tepat waktu di semua acara dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh pengantin atau tim pernikahan.

9. Berikan hadiah yang bermakna: 

Pertimbangkan memberikan hadiah yang bermakna kepada pengantin sebagai ungkapan kasih sayang Anda.

10. Nikmati momen: 

Ingatlah bahwa ini adalah pengalaman berharga. Nikmati setiap momennya dan berikan kebahagiaan kepada pengantin.

Ingat, menjadi bridesmaid yang baik adalah tentang berkontribusi untuk membuat hari pernikahan teman Anda menjadi lebih indah dan berkesan. Jadi, jadilah sahabat yang dapat diandalkan dan tampilkan dukungan Anda dengan sepenuh hati.

#Bridesmaid #EkspektasiVsRealita #Pernikahan #BridesmaidBaik #SikapBridesmaid #PengantinWanita #PersiapanPernikahan #HubunganPernikahan #BridalParty #TugasBridesmaid #KesalahanBridesmaid

July 25, 2023

[Inspirasi] Tips Mengelola Waktu & Energi untuk Bisnis, Belajar, dan Keluarga ala Dr. Indrawan Nugroho

Tips Mengelola Waktu dan Energi untuk Bisnis dan Keluarga 

Ada yang belum kenal Dr. Indrawan Nugroho ? ini dia profilnya.

"Beliau merupakan CEO sekaligus founder Corporate Innovation Asia (CIAS). CIAS sendiri merupakan perusahaan yang bergerak untuk bidang jasa jasa konsultasi inovasi. Nantinya mereka akan membantu perusahaan atau sekelompok orang yang ingin merancang dan mengembangkan inovasi baru. 

Sehingga kinerja perusahaan terkait bakalan berkembang dan menjadi bisnis yang menjanjikan. Tentunya kamu tahu kalau saat ini peluang untuk berwirausaha atau berbisnis memang cukup besar namun nggak semua orang mengerti tentang apa saja hal yang perlu disiapkan dan dikembangkan. Jelas saja keberadaan perusahaan ini sangat penting di masyarakat. 

Indrawan Nugroho lahir pada pada tanggal 8 November 1976 di Jakarta. Dr Indrawan ini lebih sering dipanggil dengan nama Mas Indra. Beliau sekarang berumur sekitar 46 tahunan dan sudah memiliki empat orang anak dan istri yang bernama Nina Septiana. Selain memiliki jiwa yang inovatif, beliau merupakan seseorang yang hangat dan penyayang dengan keluarganya. 

Indrawan Nugroho merupakan orang yang tertarik dalam bidang psikologi sehingga mempengaruhi mindset yang dimilikinya. Beliau sangat percaya mengenai pengembangan diri dan titik kesuksesan maupun kegagalan seseorang sehingga beliau memiliki motivasi tinggi dalam mengembangkan inovasi. Beliau percaya bahwa semua orang punya jatah sukses dan gagalnya masing-masing."

- Dikutip dari Blibli.com -

Dalam channel youtube-nya, Dr. Indrawan Nugroho membagi tips untuk mengelola waktu, aktivitas dan energi, sehingga bisa untuk memulai bisnis, belajar mengajar dan tetap memiliki waktu untuk keluarga. 

Cara mengelola waktu dan energi agar bisa melakukan banyak hal dalam waktu yang terbatas sangatlah pribadi dan setiap orang memiliki caranya sendiri, dan itu baik. Simak caranya menurut Dr. Indrawan. 

Mengetahui batasan diri 

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi apa yang disukai dan tidak disukai untuk mengetahui batasan-batasan diri. Selanjutnya, tentukan prioritas dalam hidup dan pekerjaan, serta pahami kekuatan yang bisa digunakan untuk mencapai prioritas tersebut. Misalnya, bagi Dr. Indrawan, prioritas utamanya adalah memastikan bisnisnya berkembang dan ia juga ingin terus tumbuh secara pribadi. Selain itu, ia sangat menghargai quality time dengan keluarga, bukan hanya kualitas tetapi juga kuantitas waktu bersama.

Identifikasi kelebihan dan kelemahan pribadi

Selain itu, penting untuk mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan pribadi agar bisa membuat perencanaan dan strategi yang tepat. Tidak perlu mencoba melakukan semua sendiri karena manusia memiliki batasan dan bisa mengalami kelelahan atau breakdown jika terlalu memaksakan diri. Jika ada hal yang tidak disukai atau tidak memiliki kemampuan dalam melakukannya, lebih baik delegasikan tugas tersebut kepada orang lain yang bisa membantu.

Investasikan waktu dan sumber daya untuk mebangun Tim 

Membangun Tim baik di kantor maupun di rumah, akan membantu melaksanakan tugas-tugas yang tidak sesuai dengan fokus utama, sehingga Anda bisa lebih fokus dalam mengembangkan bisnis dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

Terakhir, bangun sistem yang baik untuk menjaga efisiensi dan ketertiban dalam melaksanakan tugas-tugas. Sistem ini akan membantu semua anggota tim menjalankan peran mereka dengan baik, baik di rumah maupun di kantor, sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.

Dalam mengelola waktu dan energi, prioritas masing-masing individu berbeda-beda. Yang terpenting adalah mencari cara yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pribadi. Tetaplah bersyukur dan berdoa agar dapat mengelola aktivitas, waktu, dan energi dengan sebaik-baiknya dan menikmati kehidupan sekarang tanpa perlu menunda-nunda.

Sumber : Channel youtube Dr. Indrawan Nugroho 

#PengelolaanWaktu #Efisiensi #Produktivitas #Bisnis #Belajar #Keluarga #QualityTime #Prioritas #Strategi #Tim #PengembanganDiri

July 24, 2023

[worklife] Panduan Super Mom: Sukses Raih Work-Life Balance !!

Work-life Balance 

merupakan konsep yang menggambarkan upaya mencapai keseimbangan antara kehidupan profesional (pekerjaan di kantor atau sektor swasta) dengan kehidupan pribadi atau keluarga. Bagi ibu muda yang bekerja baik di kantor maupun sektor swasta, konsep ini menjadi sangat relevan karena mereka sering dihadapkan pada tantangan untuk mengatasi tuntutan peran ganda sebagai seorang pekerja dan seorang ibu.

©freepik.com
Juggling antara tanggung jawab profesional dan kehidupan pribadi bisa menimbulkan stres dan tekanan, tetapi mencapai work-life balance yang seimbang menjadi krusial untuk kesejahteraan dan kebahagiaan mereka. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam mencapai work-life balance bagi ibu muda yang bekerja:

1. Menetapkan Prioritas: 

Identifikasi dan tetapkan prioritas dalam kehidupan Anda. Pahami apa yang benar-benar penting bagi Anda di antara semua peran yang Anda jalani sebagai ibu dan pekerja.

2. Fleksibilitas Jadwal Kerja: 

Cobalah untuk mencari kesempatan untuk memiliki fleksibilitas dalam jadwal kerja, misalnya, dengan bekerja dari rumah atau mengatur jam kerja yang lebih sesuai dengan kebutuhan keluarga Anda.

3. Batas Waktu: 

Tetapkan batas waktu yang jelas antara waktu kerja dan waktu untuk keluarga serta diri sendiri. Usahakan untuk tidak membawa pekerjaan ke rumah atau sebaliknya.

4. Dukungan dari Pasangan dan Keluarga: 

Berbicaralah dengan pasangan atau keluarga Anda tentang kebutuhan dan harapan Anda dalam mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dukungan dan kerjasama dari mereka dapat sangat membantu.

5. Manfaatkan Fasilitas dan Program Perusahaan: 

Jika bekerja di perusahaan, cari tahu apakah ada program dukungan seperti cuti hamil, cuti melahirkan, atau fasilitas penitipan anak yang dapat membantu Anda mencapai work-life balance.

6. Jangan Lupakan Diri Sendiri: 

Tetaplah menjaga kesehatan fisik dan mental Anda. Berikan waktu untuk diri sendiri, hobi, atau aktivitas yang membantu Anda merasa bahagia dan terjaga keseimbangan emosional.

7. Jangan Berlebihan: 

Ketahuilah bahwa mencapai work-life balance adalah proses, dan tidak selalu sempurna. Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika ada momen ketika keseimbangan ini terganggu, tetapi tetap berusaha untuk kembali pada jalur yang benar.

Work-life balance adalah suatu tantangan bagi ibu muda yang bekerja di kantor atau sektor swasta, namun dengan kesadaran, perencanaan yang baik, dan dukungan yang tepat, itu adalah tujuan yang dapat dicapai. Jaga keseimbangan antara karier yang sukses dan kebahagiaan dalam keluarga dan kehidupan pribadi Anda.

#IbuKarierHebat #WorkLifeBalance #KeseimbanganKehidupan #SuksesIbuMuda #KeluargaBahagia #KarierMenginspirasi #LifeGoals #KesejahteraanKeluarga #WomenEmpowerment #KuatDanBerdaya

July 10, 2023

Makan Buah di Malam Hari: Manfaat dan Tips untuk Kebiasaan Sehat

Makan buah merupakan bagian penting dari pola makan sehat. Namun, ada pandangan yang berbeda tentang makan buah di malam hari. Dalam blog ini, kita akan membahas manfaat makan buah di malam hari dan memberikan tips untuk menjadikannya sebagai kebiasaan sehat.


I. Manfaat Makan Buah di Malam Hari

A. Pemberian Nutrisi Penting
-  Buah-buahan kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk kesehatan.
- Makan buah di malam hari memberikan kesempatan untuk memasukkan nutrisi ini dalam pola makan.
B. Pemenuhan Kebutuhan Serat
- Buah-buahan mengandung serat yang membantu menjaga pencernaan sehat dan mengendalikan berat badan.
- Makan buah di malam hari dapat membantu memenuhi kebutuhan serat harian.
C. Asupan Antioksidan
- Buah-buahan kaya akan antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit.
- Makan buah di malam hari dapat meningkatkan asupan antioksidan dalam makanan.

II. Tips untuk Makan Buah di Malam Hari dengan Sehat

A. Pilih Buah dengan Indeks Glikemik Rendah
- Pilih buah dengan indeks glikemik rendah seperti apel, pir, dan stroberi.
- Ini membantu menjaga kadar gula darah stabil di malam hari.
B. Hindari Makanan Berat sebelum Makan Buah
- Hindari makan makanan berat sebelum makan buah agar tubuh dapat mencerna dengan lebih efisien.
- Beri jeda sekitar 30 menit hingga 1 jam setelah makanan berat sebelum mengonsumsi buah.
C. Kombinasikan dengan Sumber Protein atau Lemak Sehat
- Kombinasikan buah dengan sumber protein seperti yoghurt rendah lemak atau kacang-kacangan.
- Hal ini membantu menyeimbangkan asupan nutrisi dan menjaga kenyang lebih lama.
D. Porsi yang Sesuai
- Perhatikan porsi saat makan buah di malam hari agar tidak makan berlebihan.
- Idealnya, makan 1-2 porsi buah segar sebagai bagian dari makan malam.
E. Variasi Buah
- Cobalah berbagai jenis buah untuk mendapatkan manfaat yang berbeda.
- Buat hidangan buah yang menarik dan menambahkan variasi dalam diet Anda.

III. Kapan Sebaiknya Tidak Makan Buah di Malam Hari

A. Gangguan Pencernaan
- Jika Anda memiliki masalah pencernaan seperti asam lambung atau gangguan pencernaan lainnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi buah di malam hari.
B. Diabetes atau Gangguan Metabolik
- Bagi individu dengan diabetes atau gangguan metabolik, penting untuk memperhatikan asupan gula dari buah.
- Diskusikan dengan ahli gizi atau dokter Anda untuk menentukan jumlah dan jenis buah yang sesuai.

Makan buah di malam hari memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Nutrisi yang dikandungnya, serat yang penting, dan antioksidan yang melimpah membuat buah menjadi pilihan yang baik untuk makanan malam. Dengan mengikuti tips seperti memilih buah dengan indeks glikemik rendah, menghindari makanan berat sebelumnya, dan mengkombinasikan dengan sumber protein atau lemak sehat, Anda dapat menjadikan kebiasaan makan buah di malam hari sebagai bagian dari gaya hidup sehat Anda. Selalu perhatikan porsi dan konsultasikan dengan profesional medis jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.

#MakanBuahSehat #BuahDiMalamHari #PolaMakanSehat #NutrisiBuah #DietSehat #SeratMakanan
#AntioksidanAlami #GayaHidupSehat #TipsKesehatan #ResepBuahSegar

Besok ambil Rapor anak ? ini dia Gaya Fashion Ibu Sekolah yang Simple dan Bergaya

Outfit Ibu saat Datang ke Sekolah Anak: 
Apa yang Boleh dan Apa yang Tidak Boleh Dipakai

Saat mengunjungi sekolah anak Anda, penting untuk memperhatikan dress code yang tepat. Penampilan yang sopan dan sesuai akan memberikan contoh yang baik kepada anak Anda dan menghormati lingkungan sekolah. Dalam blog ini, kami akan memberikan panduan dress code untuk ibu saat datang ke sekolah anak. Kami juga akan memberikan beberapa contoh yang mudah difahami agar Anda dapat mengikuti dress code dengan mudah dan percaya diri.

Hindari Pakaian Terlalu Terbuka atau Terlalu Ketat

Hindarilah memakai pakaian yang terlalu terbuka atau terlalu ketat. Pilih pakaian yang memberikan cakupan yang memadai dan tidak terlalu mengungkapkan bagian tubuh yang sebaiknya tidak terlihat di lingkungan sekolah. Misalnya, hindari pakaian dengan belahan rendah atau rok yang terlalu pendek. Lebih baik memilih pakaian dengan panjang yang sesuai dan potongan yang modest.

Contoh: Pilihlah blouse atau kemeja dengan kerah yang tidak terlalu rendah dan rok dengan panjang yang mencapai di atas lutut.

Pakaian yang Tidak Terlalu Kasual atau Santai

Hindari memakai pakaian yang terlalu kasual atau santai, seperti kaos oblong, celana pendek, atau sandal jepit. Pilihlah pakaian yang memberikan kesan lebih formal dan rapi. Ini akan menunjukkan penghormatan terhadap suasana sekolah dan memberikan contoh yang baik kepada anak-anak.

Contoh: Pilihlah blus dengan potongan yang rapi dan padanan celana panjang atau rok dengan bahan yang lebih formal. Gunakan sepatu dengan penampilan yang lebih profesional, seperti sepatu datar atau sepatu hak rendah.

Hindari Pakaian yang Terlalu Berlebihan atau Berjubah

Hindari memakai pakaian yang terlalu berlebihan atau berjubah. Meskipun penting untuk tampil rapi, memakai pakaian yang terlalu formal atau berjubah akan menciptakan kesan yang tidak sesuai dengan suasana sekolah anak Anda. Pilihlah pakaian yang memberikan keseimbangan antara rapi dan nyaman.

Contoh: Pilihlah busana yang memiliki detail yang menarik, seperti dress dengan potongan yang elegan atau blus dengan hiasan yang menyenangkan. Tetaplah pada pakaian yang sederhana namun tetap memberikan kesan yang rapi dan berkelas.

Hindari Pakaian dengan Pesan atau Gambar yang Tidak Pantas

Hindari memakai pakaian dengan pesan atau gambar yang tidak pantas atau kontroversial. Perhatikan bahwa Anda sedang berada di lingkungan sekolah yang berkaitan dengan pendidikan dan nilai-nilai yang positif. Pilihlah pakaian yang netral dan tidak mengandung pesan yang dapat menimbulkan kontroversi atau gangguan.

Contoh: Hindari memakai pakaian dengan kata-kata atau gambar yang mengandung pesan politik, vulgar, atau merendahkan.

Saat mengunjungi sekolah anak Anda, penting untuk memperhatikan dress code yang tepat. Hindari pakaian terlalu terbuka atau terlalu ketat, pakaian yang terlalu kasual atau santai, pakaian yang terlalu berlebihan atau berjubah, serta pakaian dengan pesan atau gambar yang tidak pantas. Pilihlah pakaian yang memberikan kesan rapi, formal, dan sesuai dengan suasana sekolah. Dengan mengikuti panduan dress code ini, Anda akan tampil dengan percaya diri dan memberikan contoh yang baik kepada anak-anak Anda di lingkungan sekolah.

#outfitambilraporanak #DressCodeSekolah #ParentFashion #FashionEtikaSekolah #TampilSopanSaatSekolah #FashionIbuSekolah #ContohDressCode #TrendFashionSekolah #FashionModest #SopanDanRapi #StyleIbuSiswa

May 26, 2023

[POV] Viral! Sensasi 'Feeling Lonely' di Medsos: Mengungkap Kesepian dalam Kebucinan!"

Gaes, di media sosial saat ini banyak digunakan istilah "feeling lonely" khususnya oleh pasangan-pasangan yang sedang menjalani hubungan jarak jauh (long distance relationship/LDR atau bahkan sudah sampai ke tahap Long Distance Marriage / LDM. 

biasanya, yang sedang menjalani hubungan percintaan, pasti mengalami yang namanya Bucin. atau Budak Cinta. kemana-mana lengket kayak perangko. gak bisa jauh deh pokoknya. 

beda dengan Bucin jarak jauh, pasti ada rasa tersiksa karena pasangan berada nun jauh disana. meskipun saat ini bisa diatasi dengan video call dan sarana komunikasi yang beragam, tetapi tidak bisa menghilangkan rasa kangen dan hanya bisa diobati dengan ketemuan atau untuk beberapa kalangan disebut dengan istilah " skinship" atau kopi darat. 

makanya, keluarlah istilah "feeling lonely" ini. 

Trus, gimana sih, cara menjaga hubungan jarak jauh ? atau istilah lain "LRD-an / LDM-an ? 

Menjaga hubungan jarak jauh dengan pasangan bisa menjadi tantangan, tapi dengan komunikasi dan komitmen yang tepat, hubungan tersebut bisa tetap kuat dan sehat. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga hubungan jarak jauh dengan pasangan:

Komunikasi Teratur: 

Jadwal komunikasi yang teratur sangat penting. Buatlah waktu khusus untuk video call, telepon, atau berkirim pesan dengan pasanganmu. Jaga hubungan kalian tetap aktif dan terhubung.

Kejujuran dan Kepercayaan: 

Bangunlah kepercayaan yang kuat dengan berbicara terbuka dan jujur satu sama lain. Jangan simpan rahasia atau menyembunyikan hal-hal penting. Kepercayaan adalah dasar dari hubungan jarak jauh yang sehat.

Mengenal Kehidupan Pasangan: 

Meskipun jarak memisahkan, usahakan untuk saling mengenal kehidupan sehari-hari masing-masing. Tanyakan tentang aktivitas, teman-teman, dan kegiatan yang dilakukan. Ini membantu menjaga rasa terhubung dan mendekatkan diri satu sama lain.

Bersama dalam Kegiatan: 

Walaupun secara fisik terpisah, masih ada cara untuk melakukan aktivitas bersama. Nonton film atau acara TV secara bersamaan, bermain game online, atau membaca buku yang sama. Ini memberikan pengalaman bersama yang menguatkan ikatan.

Rencana Bertemu: 

Buatlah rencana untuk bertemu secara langsung. Menanti momen ketemu akan memberikan harapan dan sesuatu yang ditunggu-tunggu. Jadwalkan liburan atau kunjungan yang akan datang.

Dukungan Emosional: 

Selalu ada saat-saat ketika salah satu dari kalian butuh dukungan ekstra. Jadi, jangan ragu untuk mendukung dan mendengarkan pasanganmu. Bersikap empati dan hadir untuk mereka dalam kesulitan atau kebahagiaan.

Tetap Mandiri: 

Meskipun hubungan kalian jarak jauh, penting untuk tetap menjaga kehidupan pribadi yang seimbang. Tetap terlibat dalam hobi, teman, dan aktivitas lainnya di luar hubungan. Ini membantu menjaga keseimbangan dan kebahagiaan pribadi.

Ingatlah, menjaga hubungan jarak jauh membutuhkan kerja keras dan komitmen dari kedua belah pihak. Dengan komunikasi yang baik dan kepercayaan yang kokoh, hubungan jarak jauh bisa bertahan dan berkembang.

SEMANGATTT!!!

#ldr #ldm #love #relationship #bucin #feelinglonely #sarangheo #medsos #viral

Baca juga : Kehabisan Rasa Setia ya? Gonta-ganti HP

July 16, 2020

Lebaran haji 2020, berkurban di saat pandemi covid-19

Designed by jannoon028 / Freepik

Lebaran haji 2020, berkurban di saat pandemi covid-19

Bagaimana ya, Hari Raya Idul Adha dan berkurban disaat pandemi covid-19 ? jangan lupa shalat sunnah-nya membawa sejadah sendiri, dan jaga jarak 1 meter, pastikan selalu pakai masker, (ada daerah yang memberlakukan denda bagi warga yang tidak menggunakan masker di tempat umum), hand sanitizer, dan tidak bersalaman langsung, salam "namaste" aja, selain mencegah risiko penularan, juga terlihat lebih elegan. apalagi ikhwan yang mau salaman dengan akhwat, selain modus, bukan muhrim Kang!.

Terutama kalau anda ikut membagikan daging kurban ya!

Lanjut ke acara makan-makan, bagi yang kebagian mengolah daging kurban, baik itu kambing atau sapi. Yang sangat perlu kita perhatikan adalah selalu cuci dengan sabun alat masak, alat makan, gunakan hand sanitizer, dan jangan lepaskan masker kecuali saat diperlukan. 

Disclaimer dulu ya, hasil tidak dijamin sesuai harapan. yang penting kita coba aja. bagi yang sudah sering mengolah daging, boleh di skip aja, dan langsung tulis komentar ya.. 

Berikut Ahjumma sadur dari Grid.id dan harian merdeka, bagaimana agar daging tidak bau dan alot (keras) lakukan hal berikut : 
  1. Potong tipis-tipis
  2. Rendam dengan baking powder/meat tenderizer
  3. Singkirkan lemaknya - dengan mendinginkan lebih dulu dalam lemari es, lemak akan lebih mudah diiris
  4. Langsung rebus dalam air mendidih tanpa dicuci terlebih dahulu, Jika terlanjur dicuci, taburi garam dan diamkan selama 1 jam, kemudian cuci kembali
  5. Baluri dengan parutan nanas Selama 30 menit
  6. Rebus dengan rempah-rempah, seperti daun jeruk, jahe, serai, dan kemangi
  7. Baluri dengan parutan pir
  8. Bungkus dengan daun pepaya, daun jambu atau daun jati, diamkan dalam lemari es semalaman
  9. Lumuri dengan jeruk nipis, selain mengempukkan, juga membunuh bakteri. Diamkan selama 30 menit
  10. Lumuri dengan cuka apel, katanya akan menjadi lebih juicy dan menyimpan rasa manis yang samar
  11. Rendam dalam cola selama 30 menit
  12. Langsung masak dengan panci presto
Oke, sekarang lanjut memasak, pastinya banyak sekali resep mengolah daging kambing dan sapi sesuai selera. Cekidot aja ya salah satu resep daging kurban di link ini 

https://www.jakmall.com/blog/rayakan-idul-adha-ini-5-resep-mudah-enak-untuk-mengolah-daging-kurban/

Kemudian, setelah masak apalagi ? makan dong.

June 2, 2016

Rumahku Madrasahku

RUMAHKU, MADRASAHKU
(Sari Kajian Keluarga, bersama Ustadz Salim A. Fillah)

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Saya ikut tercengang, waktu ustadz menyampaikan hasil survei kecil-kecilan yang beliau lakukan pada keluarga aktivis di Yogyakarta tahun 2005 lalu. Salah satu hal yang beliau survei adalah para anak-anak dari keluarga aktivis tersebut. Dan hasilnya, 30% dari seluruh sampel menyatakan harapannya, kelak jika sudah dewasa mereka tidak ingin mengikuti jejak orangtuanya (menjadi aktivis dakwah).

Melihat hasil survei yang begitu “menyakitkan” tersebut, ustadz pun memfollow-up dan melakukan kontak intensif dengan narasumber. Fenomena apakah ini?

Dan ternyata, anak-anak para aktivis ini menganggap bahwa dakwah telah merebut sebagian besar waktu kedua orang tuanya. Dakwah sudah merebut bahkan hampir seluruh perhatian orang tuanya.

Mendapat jawaban yang demikian, ustadz pun mengkroscekkan hasil tersebut pada para orang tua. Dan memang, ternyata “ada yang salah”. Salahnya bukan pada dakwahnya, melainkan ada pada cara orang tua memposisikan diri di tengah-tengah keluarganya, sehingga menimbulkan persepsi yang salah dalam diri anak-anak.

Salah satu contoh kecil saja, tentang kepulangan. Bagi anak-anak, saat-saat yang paling dinantikan adalah berada di pelukan kedua orang tuanya. Namun, masih banyak di antara kita yang ternyata semangat luar biasa saat mau aktivitas ke luar, namun lesu saat pulang ke rumah. Bahkan sekadar menyambut pelukan anak-anak yang antusias menunggu bapak atau ibunya pulang saja, mereka enggan. Apatah lagi saat diajak main, apatah lagi saat diminta gendong dan seterusnya.

“Abaaaaah!!” teriak seorang balita begitu tahu abahnya pulang dan berjalan memasuki rumah.

Tapi, alangkah mirisnya. Jawaban yang diperoleh si anak justru, “Nak, abah capek. Abah tadi habis ngisi kajian ini-itu, sekarang mau istirahat. Tolong main sendiri dulu ya.”

Dan si anak akhirnya kembali masuk rumah dengan lesu dan penuh kekecewaan.

Dan itu terjadi tidak hanya sekali, melainkan berkali-kali. Bahkan mungkin setiap hari.

Poin pertama: kepulangan.

Pulang, seyogyanya menjadi momen paling indah dalam rangkaian kegiatan harian kita. Tidak hanya bagi para ayah atau ibu yang beraktivitas di luar rumah. Namun juga bagi anggota keluarga yang lain, yang berada di rumah, menunggu. Bukankah kita pun mengharapkan kepulangan yang indah berjumpa dengan Rabb kita? Kenapa dengan anugerah-Nya, nikmat berupa keluarga, kita tidak mengupayakan kepulangan terbaik?

Rasulullah saw sudah mencontohkan. Bagaimana beliau sibuk aktivitas di luar rumah, namun dalam kondisi terbaik saat pulang ke rumah. Pun saat pasukan Muslim hendak memasuki kota Madinah setelah berperang, beliau menyuruh pasukan tersebut bermalam dulu dan merapikan badannya. Sebab, kondisi badan terbaik itu hak Allah dan hak keluarga.

Saat pulang pun, Rasulullah langsung memeluk istri dan anak/cucunya. Bahkan juga tak jarang langsung bermain-main dengan Hasan dan Husain, cucu beliau dari Fatimah. Masya Allah!

Poin pertama: pulang. Jadikan kepulangan sebagai momen terbaik bagi seluruh anggota keluarga. Bagi para suami, jangan lupa berikan senyum terbaik saat memasuki rumah. Bagi para istri, sambut kepulangan suami dengan kondisi terbaik. Jangan sampai justru sebaliknya, saat hendak pergi dengan kondisi terbaik, dan saat pulang lesu tak bersemangat. Na’udzubillah.

Selain masalah kepulangan, hal selanjutnya yang menjadi sorotan yaitu persepsi anak tentang ajaran agama. Pernah suatu ketika ada yang datang dan berkonsultasi dengan Ustadz Salim. “Ustadz, anak saya usianya sudah 10 tahun lebih kok susah banget ya disuruh sholat?” tanya seorang ibu.

Usut punya usut, si ibu sudah mulai mengajarkan sholat bahkan sejak usia 2 tahun. Namun bukan itu yang menjadi pokok permasalahan. Pengenalan ibadah (khususnya sholat) menjadi hal yang begitu menyeramkan. Betapa ibu ini langsung berubah menjadi monster di saat sholat. Saat anak menaiki punggungnya, menarik-narik mukenanya, berisik di kanan kirinya, itulah momen yang membuat si ibu naik darah. Anak yang belum paham apa-apa itu dimarahinya, bahkan tak jarang dicubitnya.

Rasulullah saw bersabda, “Ajarkan anak sholat di usia 7 tahun, pukul ia (jika melawan) saat usia 10 tahun, dan pisahkan tempat tidurnya.”

Hal yang perlu kita renungkan. Mengapa Allah dan Rasulullah memberikan batasan pengajaran sholat MULAI umur 7 tahun? Kenapa tidak 3 tahun, atau bahkan 2 tahun? Kenapa lama sekali harus menunggu 7 tahun?

Ternyata, jawabannya ada di surat Lukman. Allah mengabadikan nama Lukman Al-Hakim dalam Al-Qur’an karena bijaknya beliau mendidik anak. Dalam surat Lukman ayat 12-17, kita bisa sarikan tentang tahap-tahap mendidik anak, yakni:
1. Menanamkan kesyukuran
2. Menanamkan tauhid (tidak menyekutukan Allah)
3. Menanamkan muraqabatullah (rasa dekat dengan Allah)
4. Mendirikan sholat

Hal yang menarik. Kenapa mendirikan sholat ada di urutan terakhir pada tahapan di atas? Tidak lain karena tugas berat kita, bahkan yang telah diterapkan oleh generasi awal Islam, adalah mengajarkan 3 hal ke anak. Yakni rasa syukur, tidak menyekutukan Allah, dan muraqabatullah. Ini berat, sangat berat. Perlu waktu bertahun-tahun. Dan Allah memberi tenggang kepada kita sampai umur 7 tahun.

Pertama, menanamkan kesyukuran kepada Allah. Pengajaran syukur tidak sekadar mengajarkan anak mengucap alhamdulillah. Akan tetapi syukur yang sebenarnya syukur. Dimulai dengan penanaman konsep diri ke anak sejak bayi. Bahwa kehadirannya merupakan nikmat tak ternilai dari Allah lebih dari apapun. Berada di sisinya menyejukkan kalbu. Bercanda dengannya adalah demikian menyenangkan. Bahwa seluruh anggota keluarga adalah qurrota a’yun (penyejuk mata) bagi anggota keluarga yang lain harus diupayakan. Jangan justru hal yang menyejukkan mata kita dari bangun tidur hingga tidur lagi ialah gadget. Na’udzubillah.

Kedua, menanamkan tauhid (tidak menyekutukan Allah). Mengajarkan kepada anak tentang tauhid ini sungguh hal yang luar biasa berat. Salah-salah, kita bukannya membuat anak mengesakan Allah, namun justru malah menjadikan anak takut kepada “marahnya kita waktu mengajarkan tauhid”. Atau juga terjadi, saking semangatnya kita mengaitkan Allah dalam keseharian anak kita, namun tidak pada tempatnya.

Sebagai contoh, saat anak “mengganggu” orang sholat, kita langsung meradang, sambil bilang, “Nak, nggak boleh begitu, Allah nggak suka.” Atau saat anak berisik di pengajian, kita menegurnya pula dengan bilang, “Nak, Allah nggak suka itu. Jangan berisik ya.”

Niat kita bagus, menegur anak dan mengaitkan Allah pada segala hal yang “buruk”. Namun dampaknya justru seringkali tertanam dalam diri anak, bahwa Allah itu Maha Tidak Suka. Padahal sebenarnya, kitalah yang tidak suka dengan perbuatan anak kita tersebut. Alih-alih mengajarkan tauhid, kita malah melenceng tanpa sadar dari ketauhidan itu sendiri (dikarenakan menyandarkan sesuatu yang Allah larang tidak pada tempatnya, tidak ada dalil pastinya).

Dan, terkait kondisi si ibu tadi, bahwa setiap anaknya “mengganggunya” sholat, ia marah, meradang, bahkan mencubit, itu juga tidak dianjurkan. Tanpa sadar, kita justru sedang mengajarkan bahwa ibadah itu menyebalkan, mengganggu masa-masa bermain anak. Padahal, teladan terbaik kita, Rasulullah saw sangat lembutnya pada anak-anak. Hatta saat beliau sedang sholat. Ingatlah, bagaimana beliau mengimami sholat sambil menggendong Umamah, anaknya Zainab binti Muhammad. Ingatlah, bagaimana beliau melamakan sujudnya karena punggungnya ditunggangi Hasan bin Ali. Untuk urusan pengajaran ibadah, beliau saw sangatlah lembut. Sebaliknya, untuk urusan makanan yang masuk ke perut, beliau tegas. Harus yakin halal-haramnya dulu.

Fenomena yang terjadi justru terbalik. Kita sangat tegas, bahkan cenderung menakut-nakuti, saat mengajarkan ibadah pada anak, namun melunak dalam soal makanan. Jajan misalnya. Itu terbalik ya ibu-ibu, bapak-bapak…!

Ketiga, muraqabatullah atau kedekatan kepada Allah. Amalan kita, sekecil apapun, seberat zarrah (biji sawi) sekalipun, akan dihisab di hadapan Allah. Pun perbuatan buruk kita, sekecil apapun, juga tak luput dari perhitungan-Nya. Ini juga sangat penting kita ajarkan kepada anak. Ialah menjalin kedekatan dengan Allah.

Dan yang keempat, barulah aqimissholah, mendirikan sholat. Puncak dari rasa syukur, mengesakan Allah, dan muraqabatullah, tidak lain dan tidak bukan ialah ringannya kita beribadah kepada Allah. Oleh karenanya, Allah memberi tenggang waktu kita, tujuh tahun, untuk mengajarkan 3 hal tersebut sebelum pada waktunya diajari sholat.

Ini PR kita bersama. Jangan sampai kita terlalu bersemangat mengajarkan anak-anak sholat, namun lalai mengajarkan rasa syukur, tauhid, dan muraqabatullah. Jangan sampai kita hanya terfokus pada gerakan dan bacaan sholat anak, namun abai terhadap 3 poin tersebut. Dan selanjutnya, pada masa anak mulai diajarkan sholat di usia 7 tahun, dan lebih tegas lagi di usia 10 tahun. Boleh dipukul jika anak lalai di usia itu. Namun tetap, pukulan yang tidak menyakiti.

Adapun setelah anak diajari sholat, ajarkan pula konsekuensi sholat. Bahwa sholat itu (hendaknya) mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar. Wallahu a’lam bish showwab.

***
Catatan:
Artikel di atas ini adalah sedikit di antara sekian banyak hikmah yang saya dapatkan dari kajian keluarga bersama Ustadz Salim A. Fillah dalam sepemahaman saya. Jadi mungkin akan ada sedikit perbedaan persepsi antara saya dengan para peserta kajian yang lain.

Sumber: FB Yannah Akhras

Latest Post

Bridesmaid: Tugasnya apa sih?

Bridesmaid: Tugasnya apa sih? Gimana kalo sikap bridesmaid tidak sesuai ekspektasi? Apa sebabnya? Pernikahan adalah momen paling berharga da...