" Is it true that women's contain an enzyme that can be released only by crying, meaning they are quicker to cry under emotional stress? "
Benarkah bahwa airmata perempuan-perempuan berisi enzim yang dapat dilepaskan hanya dengan menangis, artinya mereka dapat lebih cepat menangis waktu mengalami ketegangan emosional?
Suatu kelompok penelitian sejarah yang utama telah mempertalikan perbedaan dalam kebiasaan menangis para laki-laki dan para perempuan pada tekanan sosial. Tetapi seorang peneliti airmata yang terkemuka, William H. Frey, yang berteori tiga dasawarsa berselang bahwa menangis memiliki suatu fungsi mengeluarkan ketegangan, berpendapat ada perbedaan hormonal pula. Dr. Frey, seorang ahli biokimia yang sekarang menjabat direktur pada Alzheimer's Research Center di Regions Hospital di St. Paul, Minnesota, mengatakan bahwa para laki-laki dan para perempuan memiliki lebih banyak bahan-bahan kimia khusus dalam airmata-airmata yang mereka lepaskan karena alasan-alasan emosional, yang berlawanan dengan mereka yang melepaskan airmata sebagai reaksi terhadap perangsang-perangsang, seperti uap-uap bawang.
Di antara substansi-substansi ini adalah hormon-hormon prolactin (yang dihubungkan dengan produksi air susu) dan hormon adrenocorticotropic (ACTH), dan neurotransmitter leucine enkephalin, yang semuanya dilepaskan waktu badan mengalami ketegangan.Pengarang "Crying: The Mystery of Tears" (Winston, 1985), Dr. Frey berspekulasi bahwa karena airmata para perempuan memperlihatkan tingkat hormon prolactin penting yang lebih tinggi yaitu di antara umur 15 dan 30 tahun, perbedaannya dapat dihubungkan dengan sering keluarnya airmata, untuk mengeluarkan kelebihannya. Juga pernah disarankan bahwa hormon prolactin sendiri merangsang airmata-airmata dalam kedua jenis kelamin.
*Dengan sedikit perubahan tanpa merubah isi*
No comments:
Post a Comment