Jika seseorang
bersikap submissive (People pleaser) , dalam semua jenis hubungan, baik itu
pertemanan, keluarga, romantisme, selalu berakhir dengan timbulnya inferiority complex dimana dia akan menerima perlakuan yang tidak akan disukainya.
Disebabkan dia tidak dihargai akibat sikap submissive yang
diperlihatkannya. Dan akhirnya membuatnya semakin merasa tidak dihargai.
Misalnya, dorongan
untuk selalu menyenangkan orang lain, dan sedih apabila mengecewakannya.
Sehingga "Mengecewakan" adalah sesuatu yang sangat membuatnya merasa
bersalah. Cara dia menyenangkan orang lain
misalnya dengan melakukan pekerjaan untuk mereka dll, supaya mereka merasa
senang. Tetapi akibatnya, ia akan diperlakukan dengan kurang hormat,
diremehkan, dan tidak dihargai sebagai seorang manusia.
Akibat buruk dari sikap submissive tidak hanya bagi orang yang bersangkutan, tetapi bagi orang yang disayanginya, akan berubah menjadi arogan, menjadi manja, menjadi tidak mandiri.
Oleh karena itu, jika kita benar-benar menyayangi orang yg kita kasihi, untuk mengexpresikannya sebaiknya tidak dengan bersikap submissive, Tidak dengan melayani segala hal yang sebetulnya bisa dilakukannya sendiri, tidak dengan memperbudak diri sendiri terhadap dia. tetapi dengan cara memahami apa yang benar-benar dibutuhkannya.
Apa yang dibutuhkannya ?
Seorang anak, butuh perhatian, kasih sayang, bukan seorang budak.
Suami, butuh perhatian, kasih sayang, bukan seorang budak.
Orang tua, butuh perhatian, pengabdian, bukan seorang budak.
Teman, butuh perhatian, fellowship, bukan seorang budak.
Akibat buruk sikap Submissive di Tempat Kerja
1. Ybs. diperlakukan seperti budak, menjadi pesuruh
2. Ybs. tidak dihargai
3. Ybs. tidak dipertimbangkan untuk menjadi Leader ataupun dipertimbangkan untuk dilatih menjadi Leader karena tianggap tidak kompeten
4. Ybs. dipandang sebagai pegawai yang memerlukan counseling
5. Memperburuk hubungan kerja di dalam lingkungan kerja
6. Membiasakan rekan kerja malas, terlalu mengandalkan orang lain, tidak berfikir kreatif.
7 Its bad, its bad and its bad, for the company, for your co workers, and ultimately yourself.
Akibat buruk dari sikap submissive tidak hanya bagi orang yang bersangkutan, tetapi bagi orang yang disayanginya, akan berubah menjadi arogan, menjadi manja, menjadi tidak mandiri.
Oleh karena itu, jika kita benar-benar menyayangi orang yg kita kasihi, untuk mengexpresikannya sebaiknya tidak dengan bersikap submissive, Tidak dengan melayani segala hal yang sebetulnya bisa dilakukannya sendiri, tidak dengan memperbudak diri sendiri terhadap dia. tetapi dengan cara memahami apa yang benar-benar dibutuhkannya.
Apa yang dibutuhkannya ?
Seorang anak, butuh perhatian, kasih sayang, bukan seorang budak.
Suami, butuh perhatian, kasih sayang, bukan seorang budak.
Orang tua, butuh perhatian, pengabdian, bukan seorang budak.
Teman, butuh perhatian, fellowship, bukan seorang budak.
Akibat buruk sikap Submissive di Tempat Kerja
1. Ybs. diperlakukan seperti budak, menjadi pesuruh
2. Ybs. tidak dihargai
3. Ybs. tidak dipertimbangkan untuk menjadi Leader ataupun dipertimbangkan untuk dilatih menjadi Leader karena tianggap tidak kompeten
4. Ybs. dipandang sebagai pegawai yang memerlukan counseling
5. Memperburuk hubungan kerja di dalam lingkungan kerja
6. Membiasakan rekan kerja malas, terlalu mengandalkan orang lain, tidak berfikir kreatif.
7 Its bad, its bad and its bad, for the company, for your co workers, and ultimately yourself.
No comments:
Post a Comment