May 15, 2013

Tahun Depan, 4 Anak Citarum Dinormalisasi - www.inilahkoran.com - Dari Bandung Untuk Indonesia

INILAH.COM, Bandung - Pemerintah melakukan normalisasi terhadap empat anak sungai Citarum untuk mencegah bencana banjir yang kerap melanda kawasan Rancaekek. Program tersebut bakal sedikit terhambat karena salah satu anak sungai melintasi kawasan industri, PT Kahatex.

Kabid Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Arif Budhiyo mengatakan, normalisasi akan dilakukan pada empat anak sungai (Cikijing 6,68 Km, Cimande 9,51 Km, Cikeruh 10 Km, Citarum hulu 5,48 Km) dari sembilan anak sungai yang awalnya diusulkan. Dana yang dianggarkan mencapai Rp400 miliar yang berasal dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA).

"Kita akan lakukan normalisasi terhadap empat anak sungai Citarum tersebut," ujar Arif kepada wartawan di ruang Malabar, Gedung Sate, Selasa (14/5/2013).

Dia menjelaskan, setengah dari dana tersebut akan digunakan untuk pengerukan sungai. Sedangkan setengah sisanya akan digunakan untuk pembebasan lahan. Namun, dana tersebut belum bisa dicairkan dan proyek normalisasi diprediksi baru bisa dilakukan pada tahun 2014.

Sambil menunggu, pihaknya menempuh langkah darurat dengan melakukan pengerukan (1-1,5 meter) dan pelebaran (15 meter) terhadap salah satu anak sungai yakni, Cikijing. Dana yang disiapkan berasal dari APBN senilai Rp400 juta.

"Kita sosialisasi dulu ke masyarakat di sekitar sungai Cikijing setelah itu pengerukan akan dilakukan pada Senin (20/5/2013) depan," katanya.

Proyek ini, kata Arif, diprediksi akan menemui kendala karena terdapat sebagian wilayah aliran sungai tersebut yang melintasi kawasan PT Kahatex. Dalam sidak ke perusahaan tekstil tersebut, pihaknya menemukan aliran sungai yang telah ditutupi beton dan besi sekitar 100 meter.

"Kita akan tinjau kembali untuk normalisasi pada titik tersebut," bebernya.

Selain normalisasi anak sungai Citarum, pihaknya juga berencana membangun 'polder' atau bendungan kecil di bagian hilir anak sungai. Ditaksir, jumlah polder yang dibutuhkan sekitar 13-15 unit.

Dia mengaku salah satu polder yang akan dibangun berada di Cieunteung. Namun proyek ini terkendala pembebasan lahan. Saat ini, pihaknya telah berhasil membebaskan lahan 8.000 m2 dari 5 hektar yang ditargetkan.

Pihaknya berharap masyarakat mau mendukung proyek tersebut mengingat polder akan sangat bermanfaat mengatasi banjir. Ditaksir, polder dengan luas sekitar 4 hektar dan kedalaman 4 meter akan mampu menampung debit air sebanyak 120.000 meter kubik air. Polder juga akan memiliki empat pompa khusus untuk menyedot dan menyalurkan air.

"Estimasi pembangunan satu unit polder sekitar Rp200 miliar," ucapnya.

Secara terpisah, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyatakan, proyek normalisasi merupakan kewenangan pusat mengingat Sungai Citarum adalah Sungai Srategis Nasional. Namun, pihaknya beruasa membantu dengan cara memfasilitasi BBWS dengan pihak industri.

"Mereka (BBWS) nggak bisa tembus kesana lalu kita (pemprov) fasilitasi sehingga sekarang bisa lebih bebas untuk menjalankan program normalisasi," jelasnya.

Pemprov pun, katanya, akan selalu mendukung program tersebut. Pihaknya juga meminta BBWS dan instansi terkait untuk tetap mendorong kesuksesan pengembalian fungsi sungai.

"Sungai tidak bisa dimiliki siapapun, karena itu haru kita jadiin sungai seperti biasa lagi," pungkasnya.[ang]

No comments:

Post a Comment

Latest Post

Bridesmaid: Ekspektasi vs. Realita, Mengapa Terkadang Tidak Sesuai?

Bridesmaid: Ekspektasi vs. Realita, Mengapa Terkadang Tidak Sesuai? Pernikahan adalah momen paling berharga dalam kehidupan,  Tetapi terkada...