June 18, 2013

dailysylvia.com :: 14 makanan yang harus dihindari saat berdiet

dailysylvia.com :: SEBAGIAN besar kita secara sadar menghindari restoran makanan cepat saji atau camilan berlemak saat sedang berdiet. Namun ternyata, ada beberapa makanan yang tanpa sadar kita beli atau simpan secara teratur di lemari es—yang sesungguhnya bisa membuat agenda diet kita bubar jalan. Mau tahu apa saja?

1. Pemanis Buatan
Dengan menukar gula pasir dengan pemanis buatan, kita pikir akan membantu mempercepat proses penurunan berat badan. Faktanya, berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, substansi yang terdapat di dalam pemanis buatan tersebut justru membuat berat badan bertambah.

2. Nasi Putih
Berbeda dengan beras merah, tubuh kita akan memroses secara cepat nasi putih sehingga membuat kadar gula dalam sarah meningkat. Hasilnya, kita memang akan terasa berenergi—namun lantas diikuti dngan keinginan ngemil yang tinggi agar tubuh tetap berada pada level energi yang sama. Ganti beras putih dengan beras merah, atau hindari konsumsi beras sama sekali.

3. Soda Diet
Selain kandungan pemanis buatan, apapun dengan kata “diet”akan memanipulasi pikiran kita. Membuat kita merasa bisa makan lebih banyak karena merasa apa yang masuk ke dalam perut kita berada pada batasan yang aman. Banyak minum soda saat perut dalam keadaan cenderung kosong juga dapat membuat perut bergolak dan memicu lambung. Nah loh!

4. Manisan Buah
Namanya juga manisan, ada banyak penambahan gula saat pembuatannya. Ingin ngemil buah? Selalu pilih buah potong yang segar—atau buat alternatif dengan membuat rujak.

5. Bumbu Salad
Makan salad kan sehat. Yup, selama kita mengawasi penggunaan dressing-nya. Sebagian dressing justru (sayangnya) mengandung lemak dan berkalori tinggi. Ganti dengan minyak zaitun atau vinegar—atau buat saja dressing salad kita sendiri, misalnya.

6. Saus Tomat
Tomat yang mengandung Vitamin C memang baik bagi tubuh—akan tetapi saat diolah menjadi saus, maka ada tambahan substansi seperti gula, garam dan bahkan pengawet di dalamnya.

7. Penyedap Rasa
Bukan hanya berpotensi membuat tekanan darah naik, setelah menyantap makanan berbumbu biasanya hasrat mengemil kita juga jadi lebih tinggi dari biasanya.

8. Kecap
Walau terlihat aman, sebenarnya kecap justru memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi.

9. Roti Tawar Putih
Roti tawar merupakan makanan yang masuk dalam golongan glycemik—atau yang membuat gula darah dalam tubuh kita bereaksi cepat. Selain itu kecenderungan kita untuk menambahkan selai atau coklat membuat cita-cita ingin menurunkan berat badan semakin jauh dari jangkauan. Tetap ingin makan roti? Pilih roti gandum dan ganti cara kita makan roti; dengan mencelupkan ke minuman panas misalnya.

10. Smoothies
Paduan smoothies antara buah dan sayur memang baik buat kesehatan karena kandungan vitamin dan mineralnya yang tinggi. Akan tetapi smoothies juga mengandung kalori yang tinggi—terutama bila diminum bersamaan dengan makanan lainnya. Konsumsi smoothies untuk mengganti porsi makan pagi atau malam saja.

11. Jus Buah Kemasan
Walau terdengar sehat karena mengandung kata “buah”, istilah yang tepat untuk menggambarkan jus kemasan sebenarnya adalah air gula berperasa. Mengandung kadar gula yang tinggi, pewarna dan tentu saja pengawet. Triple No!

12. Camilan Rendah kalori
Jangan gampang percaya dengan embel-embel ini. Bila sedang sangat ingin mengemil, pilihlah buah potong segar, kacang rebus atau salad dalam porsi kecil. Kebanyakan camilan jenis ini selain memiliki rasa aneh—juga biasanya memiliki porsi yang terlalu kecil untuk mengenyangkan keinginan mengunyah kita—kalau buntut-buntutnya kita jadi membuka tiga bungkus—sama saja bohong, dong?

13. Makanan Kaleng
Makanan kaleng bisa jadi solusi praktis bagi kita yang sibuk dan memiliki jadwal padat—termasuk saat kita sedang melakukan program diet. Tinggal ambil dari lemari pendingin, beres toh? Alasan makanan kaleng bertahan lama adalah karena kandungan sodium yang tinggi. Saat kita mengonsumsi makanan dengan kandungan sodium tinggi, tubuh kita akan mengalami kesulitan untuk memberi sinyal kepada tubuh saat tubuh sudah kenyang. Akibatnya, kita cenderung makan lebih banyak dari yang seharusnya.

14. Alkohol
Saat berdiet, kita memang tidak selamanya bisa menghindari kehidupan sosial. Hang out saat Jumat malam misalnya. Kita pun tergoda untuk mencicip alkohol dengan berbagai alasan (“kan weekend, ini minggu yang keras, sesekali nggak apa-apa dong!”)—selain kandungan kalori yang terdapat di dalamnya, konsumsi alkohol juga bisa melunturkan semangat awal kita, “Ya sudah deh, pesan kentang goreng saja. nanggung nih!” Kalau sudah begitu, nyesel kan? DS

No comments:

Post a Comment

Latest Post

Bridesmaid: Ekspektasi vs. Realita, Mengapa Terkadang Tidak Sesuai?

Bridesmaid: Ekspektasi vs. Realita, Mengapa Terkadang Tidak Sesuai? Pernikahan adalah momen paling berharga dalam kehidupan,  Tetapi terkada...