June 19, 2013

Suku Bunga Kredit Kemungkinan Bakal Naik Lagi

Liputan6.com, Jakarta : Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi Sadikin, memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) dikisaran 25-50 basis poin. Pekan lalu, bank sentral diketahui telah menaikkan BI rate sebesar 25 basis poin ke level 6%.

"Kisarannya, kalau Bank Mandiri melihat antara 25-50 basis poin sehingga adjusment sekitar itulah yang nanti akan kita lakukan di sektor pendanaan," ungkap Gunadi usai keynote speach di acara Mandiri Program Bina Lingkungan-Mandiri Peduli Pendidikan National Lecturer Series 2013 di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu (19/6/2013)..

Gunadi menjelaskan, kenaikan BI rate akan lebih banyak berpengaruh pada bisnis pendanaan akibat makin ketatnya likuditas di pasar keuangan. "Setelah itu kita nilai perlu penyesuaian termasuk Mandiri dari sisi likuiditas," imbuhnya.

Bank Mandiri, lanjutnya, menilai kebijakan penyesuaian BI Rate yang ditempuh bank sentral harus dilihat dari segi positif yaitu demi memajukan dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Langkah BI yang dianggap konservatif itu juga merupakan antisipasi terhadap kemungkinan kenaikan laju inflasi akibat penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Di mata investor itu sangat baik, kami melihat BI itu dari sisi konservatif," kata dia.

Ditambahkannya, imbas dari kebijakan kenaikan suku bunga acuan kemungkinan hanya akan bersifat sementara sebelum akhirnya kembali normal dalam 2-3 kuartal ke depan. Keyakinan itu berkaca dari pengalami pemerintah yang pernah menaikkan harga BBM pada 2005 dan 2008.

"Kan ada data tahun 2005 pernah naik dua kali dan 2008 satu kali, kejadian ini hanya temporter saja kok. Jadi kenaikan BBM inilah yang nanti akan mempengaruhi kondisi fiskal dan moneter negara," papar pria yang sering disapa BGS itu.

Meski demikian, Bank Mandiri optimistis dampak dari kenaikan suku bunga dan harga BBBM tidak akan seburuk seperti pernah terjadi di 2005 dan 2008 lalu. Saat ini perekonomian Indonesia diakui semakin kuat untuk mengantisipasi kebijakan kenaikan tersebut.

Dalam catatan Bank Mandiri, laju inflasi pada saat kenaikan harga BBM pada 2005 dan 2008 berada di kisaran 9-12%. Saat ini laju inflasi di tanah air baru berada di kisaran 5,5-6,25 %. "Jadi ga setinggi itu, jadi harusnya dampak di masyarakat itu lebih lunak daripada 2005 dan 2008, saat itu saja kita bisa survive masak kita sekarang nggak bisa," pungkasnya.(Yas/Shd)

No comments:

Post a Comment

Latest Post

Bridesmaid: Ekspektasi vs. Realita, Mengapa Terkadang Tidak Sesuai?

Bridesmaid: Ekspektasi vs. Realita, Mengapa Terkadang Tidak Sesuai? Pernikahan adalah momen paling berharga dalam kehidupan,  Tetapi terkada...